watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
kolam renang kenikmatan

sekitar 12 siang, saya baru saja
tiba di vilaku di puncak. Pak Joko, penjaga vilaku
membukakan pintu garasi sehingga saya bisa
memarkir mobil saya Pheew ... saya akhirnya
melepaskan kelelahan setelah mengambil
seminggu selama UAS. Saya ingin mengambil
saat-saat tenang ketika, tanpa ditemani siapa pun,
aku ingin menikmatinya sendirian di tempat yang
jauh dari hiruk pikuk ibukota Jadi saya lebih baik
menikmati privasi saya, jadi saya mengatakan
kepada Pak Joko pulang ke rumah yang ada di
desa sekitar sini. Tn. Ricardo memiliki bekerja di
tempat ini sejak ayahku membeli villa ini sekitar 7
tahun yang lalu, dengan keberadaannya, vila kami
terawat baik dan belum pernah dirampok. Dia
hampir seperti ayah saya, 50-an lebih, tinggi dan
kurus dengan kulit terbakar hitam. Saya
sebenarnya berniat mengerjainya daridulu, tapi
mengingat dia cukup loyal pada ayahku dan
terlalu jujur, maka kuurungkan niatku.
"Punten Neng, kalau misalnya ada perlu, Ayah
akan pulang kok, tinggal dateng aja" pamitnya.
Setelah Pak Joko pergi, aku membersihkan semua
barang bawaan. Aku menjatuhkan diri ke tempat
tidur sambil menghela napas, lega setelah
dipisahkan dari buku kuliah. Cuaca hari itu cerah,
matahari bersinar dengan diiringi angin sepoi-
sepoi yang membuat suasana terasa lebih santai.
Aku jadi ingin berenang, terutama setelah aku
melihat kolam air di belakang bersih sekali,
perawatan telaten Pak Joko dari villa ini. Segera
aku mengambil perlengkapan berenang dan
menuju ke kolam renang.
Sesampainya ada pengaturan lain saya merasa
sangat baik, begitu tenang, bahwa hanya ada
kicau burung dan gemerisik air angin tertiup.
Mendadak kegilaan, Selama ini, tenang kesepian,
bagaimana jika saya hanya berenang telanjang,
namun tidak ada orang lain di sini tapi saya
anyway aku senang orang mengagumi
keindahan tubuh saya. Jadi tanpa pikir panjang
lagi, aku melepas satu per satu semua pada
tubuh saya, termasuk jam tangan dan perhiasan
semua sampai benar-benar telanjang seperti saat
lahir. Setelah mengeluarkan cincin terakhir pada
tubuh saya, saya langsung melompat ke dalam
kolam. Aahh .. terasa begitu baik untuk berenang
telanjang seperti ini, tubuh terasa lebih ringan.
Beberapa kali saya bolak-balik dengan beberapa
gaya kecuali gaya punggung (karena saya tidak
bisa, hehe ..)
20 menit selama aku berada di kolam renang,
saya akan merasa haus dan ingin istirahat
sebentar untuk berjemur di kolam renang. Saya
kemudian bangkit dan mengeringkan tubuhku
dengan handuk, setelah saya mengambil
sekaleng coca-cola dari kulkas, aku kembali ke
kolam. Kurebahkan diriku di kursi santai di sana
dan saya memakai kacamata hitamku sambil
menikmati minumku. Untuk menghaluskan kulit
putih tidak terbakar matahari, saya mengambil
oilku berjemur dan menggosok seluruh tubuh
saya terlihat mengkilap. Jadi cuaca lezat di sini
membuat saya mengantuk, jadi jangan merasa
saya perlahan-lahan jatuh tertidur. Di dalamnya
aku berbaring di kolam tanpa apa-apa yang
melekat pada tubuh saya, kecuali untuk kacamata
hitam. Jika saja ada pencuri masuk dan melihat
situasi saya seperti itu, tentu saja aku diperkosa
sampai mati.
Tengah tidur saya, saya merasa ada sesuatu
yang meraba tubuhku, tangan itu membelai paha
saya dan kemudian menyebar ke dada. Ketika
tangan menyentuh pangkal paha bibir tiba-tiba
membuka mata saya dan saya terkejut karena
saya merasa itu bukan hanya mimpi. Aku melihat
ada seseorang yang meraih saya dan jadi saya
membangunkannya dengan sigapnya
menyambar bahu saya dan dengan tangan
menutupi mulut, mencegah saya dari menjerit.
Saya mulai mengenal orang, ia adalah Taryo,
penjaga vila tetangga, ia berusia 30-an, wajahnya
sedikit jelek dengan gigi bengkok, pipi cekung dan
matanya benar lebar di depan wajahku.
"Ssst .. Neng bisa dilewati Menurut menulis, di
sini sudah ga ada orang lain, sehingga tidak
berani!" Ancamnya
Aku hanya mengangguk, meskipun masih agak
terkejut, lalu perlahan-lahan ia melepaskan saya
dalam mulut bekapannya
"Hehehe .. waktu yang lama sekarang aku ingin
Neng ngerasain sama telanjang!" Katanya,
matanya menatap dadaku
"Telanjang ya telanjang, tapi dong sopan
bertanya, memiliki pencuri tidak begitu kaya!" Aku
berkata, marah.
Ternyata tanpa sadar dia sedang menonton saya
dari berenang dari tuannya dan vila loteng bahwa
ia sering tidak ketika seorang wanita daridulu
berenang di sini. Mengetahui Pak Joko tidak ada di
sini dan aku tertidur, ia sangat ingin memanjat
dinding untuk masuk ke sini. Sebenarnya saya
tidak dalam mood untuk seks karena mereka
masih ingin istirahat, namun elusannya pada
daerah sensitifku membuat BT (birahi tinggi).
"Heh, ia ingin gua pemerkosa, mengapa tidak
membuka baju juga yang terakhir pegang-
pegang doang berani!" Saya menantang.
"Hehe, ya ini Neng Neng abis loh payudara,
montok benar-benar lupa deh" katanya sambil
melepaskan pakaian compang-camping.
Tubuh begitu baik, meskipun agak tipis dan kotor,
penisnya yang sudah tegang cukup, tentang
ukuran miliknya di Wahyu, tukang pipa yang
memainkan dengan saya (baca Air Junior, Listrik,
dan Konstruksi).
Dia duduk di pinggir kursi dan mulai menyedot
payudaraku yang paling dikagumi, sementara aku
meraih penisnya dengan tangan saya sampai
saya merasa dan kukocok penis semakin keras.
Aku mendesis nikmat vagina dan membelai
tangannya mengusap bibirnya.
"Eenghh .. terus .. Oohh Tar!" Desahku,
meremasi rambut Taryo yang mengisap
payudaraku.
Lalu kepalanya perlahan-lahan merayap turun dan
berhenti di pangkal paha. Aku mendesah semakin
tak menentu karena lidahnya bermain-main di
sana ditambah dengan jarinya bergerak masuk
dan keluar. Saya harus memeras payudara dan
menggigit jari-jari saya tidak akan terus sendiri
karena rasanya yang lezat kesemutan, kesemutan
sampai akhirnya tubuhku mengejang dan
melepaskan vaginanya hangat. Dengan Taryo
melek rem Aku meraih rambutnya menyeruput
vaginaku. Perasaan yang terus berlanjut sampai
saya merasa cairanku tidak keluar lagi, lalu kepala
Taryo off dari sana, mulutnya tampak basah
dengan cairan cinta.
Belum beres saya set berburu napas, mulut saya
dilumatnya dengan ganas. Saya merasa aroma
cairan cinta saya sendirian di mulutnya tertutup
cair. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang
bermain di rongga mulutku, masalah napas
sedikit bau, baik bau rokok atau jengkol. Setelah
beberapa menit saya bisa beradaptasi yang baru,
permainan lidah dilunasi sampai lidah kami saling
terkait dan mengisap. Kami juga berpagutan
cukup lama, dia juga menjilati wajahku yang
halus dengan jerawat tidak sampai wajahku
basah oleh air liur.
"Gua ga Tar lagi, di sini saya punya lu semut"
kataku.
Para Taryo segera bangkit dan berdiri di
sampingku menyodorkan penisnya. Masih
berbaring di kursi santai, saya memegangnya,
dan kujilati kukocok sejenak sebelum saya
dimasukkan ke dalam mulut.
Mulutku penuh dengan penisnya, itu bukan
3/4nya sepenuhnya dimasukkan hanya
menampung saja. Aku memainkan lidahku di
kepala penisnya adalah helm-suka, kadang-
kadang saya menjilat lubang kencing nya
sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan
mendesah keenakan sebuah desahan. Satu
tangan memegang kepalaku dan dimaju-
mundurkannya pinggulnya sehingga aku
gelagapan.
"Eemmpp .. emmphh .. nngg .." Saya mendesah
tertahan karena hampir kehabisan napas, tetapi
tidak peduli. Penis kepala berulang kali terhadap
tenggorokan dinding. Lalu aku merasa ada cairan
memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan, tapi
karena lelehan cairan di mulut saya.
Semburannya belum selesai, dia mengeluarkan
penisnya, sehingga semburan berikut disekujur
mendarat di wajahku, kacamata hitam saya juga
semen basah disemprot.
Aku melepas kacamata saya, maka saya
mengusap wajah saya dengan tangan saya. Sisa-
sisa sperma di kujilati jariku melekat sampai akhir.
Ketika tiba-tiba pintu terbuka dan Mr Joko muncul
dari sana, dia melongo melihat kami berdua
sedang telanjang. Saya sendiri terkejut dengan
kehadirannya, aku takut dia membocorkan ini
pada ortuku.
"Eehh .. maaf Neng, Ayah hanya ingin Bapak
ngambil uang di dalam ruangan, tahu ini ga Neng
gituan lebih" dia tergagap.
Karena aku harus bertahan, aku akan
menawarkan diri putus asa dan berjalan ke
arahnya.
"Ah .. Pak oke ga itu, tindak memperbaiki Mr yuk
aja!" Godaku.
Lihat keluguan jakunnya naik turun tubuhku,
meskipun agak gugup matanya terpaku pada
payudara saya. Aku membelai batangnya dari
luar membuatnya terangsang.
Akhirnya dia mulai berani memegang
payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri
membantu melepas kancing bajunya dan
meraba-raba dadanya.
"Neng Neng payudara besar terlalu baik .. Mr
diginiin juga baik?" Berjabat tangan terus
meremasi payudaranya.
Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan
membuka celana panjangnya, maka saya
menurunkan celana kolornya juga. Ternyata
ayam hitam menggantung, jari-jari saya mulai
memegangnya. Saya merasa di tanganku
bergetar dan mengeras. Perlahan-lahan saya
mulai berjongkok di depannya, tanpa basa-basi
saya menempatkan batang di tanganku ke
mulutnya, dan kuemut kujilati-semut untuk
pemiliknya mengerang keenakan
"Yah, Pak Joko sama majikan malu sendiri
menulis," seru Pak Joko Taryo yang
memperhatikan sedikit gugup untuk menikmati
seks oral bagi saya.
Taryo kemudian mendekati kami dan meraih
tanganku untuk menjabat kemaluannya.
Bergantian mulut dan tangan untuk melayani
penis yang menegang. Tidak puas hanya untuk
menikmati tangan, sesaat kemudian Taryo pindah
ke belakangku, membuat tubuh saya beristirahat
di lutut dan tangan. Aku mulai merasakan sebuah
benda didorong ke dalam vagina. Seperti biasa,
mulutku terbuka turun melingkupi masalah inci
gemerisik oleh penis inci ke vaginaku. Aku
disetubuhinya dari belakang, menusuk, kepala
merayap ke ketiaknya ke mulutnya di atas
payudaraku. Aku menggelinjang tak karuan
waktu puting kananku digigit dengan gemas,
pada penis Pak Joko kocokanku lebih
bersemangat.
Rupanya aku telah membuat Pak Joko ketagihan,
dia selesai memperkosa mulut saya begitu
bersemangat untuk memajukan pinggul seakan
sialan dukungan. Kepala saya dekat dengan
dipeganginya dengan kesempatan untuk
menghirup udara segar aku tidak ada. Akhirnya
saya hanya bisa pasrah saja disenggamai dari
dua arah oleh mereka, tembakan satu sama lain
menyebabkan penis ke tubuh saya semakin
menembus. Perasaan ini benar-benar sulit untuk
menjelaskan, saat penis Taryo menyentuh bagian
terdalam dari rahimku dan ketika penis
menyentuh tenggorokan Pak Joko, belum lagi
mereka terkadang memainkan payudara atau
meremasi pantatku. Saya merasa seperti layang-
layang terbang dilakukan sampai akhirnya
tubuhku mengejang dan mataku membelakak,
mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Joko.
Seiring dengan bahwa genjotan Taryo merasa
lebih kuat. Kami juga mencapai orgasme
bersamaan, aku bisa merasakan air mani yang
menyembur deras dalam diriku, dari
persenggamaan selangkangan saya lelehan cair.
Setelah cukup lama untuk mencapai orgasme,
tubuhku berkeringat, mereka tampaknya
mengerti situasi saya dan menghentikan
aktivitasnya.
"Neng, mungkin ga Mr masuk ke hal nya Pak
Neng-begitu?" Kata Mr Joko lembut.
Aku hanya mengangguk, dan kemudian dia
berkata lagi, "Tapi Neng istirahat menulis pertama,
Neng kaya lelah pula."
Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di
daerah dangkal untuk menyegarkan diri. Mereka
berdua juga turun ke kolam, Taryo duduk di
sebelah kiriku dan kanan saya Pak Joko. Kami
mengobrol sambil memulihkan kekuasaan, di
mana tangan-tangan jahil atau mereka selalu
hanya meremas dada, paha dan bagian sensitif
lainnya. Yang satu mendorong yang lainnya
mendarat di sisi lain, lama-lama jadi saya biarkan
saja, setelah semua, saya benar-benar
menikmatinya.
"Neng, Bapak masuk sekarang aja yah, sudah ga
tahan daritadi porsi tidak Neng hal itu" kata Mr
Ricardo mengambil posisi berlutut di depan saya.
Dia kemudian membuka pahaku setelah
kuanggukan kepala merestuinya, dia
mengarahkan, kontol panjang keras ke vagina
saya, tapi dia tidak segera menusuknya di bibir
tapi selangkangan menggesekannya jadi saya
menggelitik dan meremas penis Taryo
berkelejotan menjilati bagian leher bawah telinga .
"Aahh .. Pak cepet enter dong, sudah kebelet ya!"
Desahku tak tertahankan.
Aku meringis saat ia mulai menekan masuk
penisnya. Sekarang vagina saya telah diisi oleh
benda hitam panjang dan objek mulai bergerak
keluar untuk memberi sensasi kenikmatan ke
seluruh tubuh.
"Wow .. Neng pus benar-benar lamban, jika gini
sudah tahu dari dulu Bapak entotin" ceracaunya.
"Persetan Anda juga, sudah bercucu Piktor
masih, saya kira Anda belajar" kataku dalam hati.
Setelah 15 menit dia mengayuh booting saya
dalam posisi itu, ia melepas penisnya dan duduk
membungkuk dan mengangkat saya ke
penisnya. Dengan refleks saya akan memegang
penis saya sambil menurunkan itu sampai jatuh
ke dalam celana saya. Dia memegang pantatnya
sepotong padat berisi itu, bersama-sama kita
mulai gemetar tubuh kita. Desahan kami berbaur
dengan suara air kolam percikan, tubuh saya
bergerak-gerak tak terkendali, saya
menggelengkan kepala di sana-sini, dua payudara
yang memantul tidak luput dari tangan dan
mulut. Pak Joko memperhatikan penisnya keluar
dari vagina seorang gadis 21 tahun, anak
majikannya sendiri, sepertinya dia tidak bisa
memahami bagaimana untungnya
berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis
muda yang pasti sudah tidak terasa.
Goyangan kami berhenti sejenak ketika Taryo
tiba-tiba mendorong kembali sehingga pantat
saya dan payudaranya semakin tertekan semakin
menungging untuk menghadapi Pak Joko. Taryo
membuka dan mengarahkan penisnya ke
pantatku ada
"Aduuh .. Tar perlahan, sakit tahu .. aww!"
Rintihku waktu dia mendorong ke penisnya.
Saya lebih rendah karena itu ramai sekali dijejali
dua ayam besar. Kami bergoyang kembali, rasa
sakit aku merasa perlahan-lahan berubah menjadi
rasa nikmat menjalari tubuh saya. Saya menangis
tak terkendali ketika Taryo menyodok pantatku
dengan kasar, sehingga ia kuomeli sedikit lebih
lembut. Alih-alih mendengar, Taryo
menggenjotku bahkan lebih ganas. Pak Joko
melumat bibirku dan lidah dalam mulut saya
untuk bermain jadi saya tidak terlalu berisik.
Ini berlangsung sekitar 20 menit lama sampai
saya merasa tubuh saya seperti meledak, saya
bisa lakukan hanya berteriak dan memeluk Pak
Joko erat panjang punggung dan menggaruk
kuku. Untuk beberapa detik sampai tubuhku
menegang dalam pelukannya lemas kembali Pak
Joko. Tapi mereka masih peduli padaku
memompaku tanpa ini sudah lemah. Erangan
yang keluar dari mulutku terdengar lebih dan
lebih berdaya. Tiba-tiba mereka merasa lebih erat
memeluk untuk membuat sulit untuk bernapas,
mereka juga serangan lebih kuat, putingku
disedot keras oleh Pak Joko, dan Taryo rambutku.
Lalu kurasakan hangat menyembur cairan di
vagina dan anusku, air muncul sedikit cairan putih
susu yang melayang-layang. Mereka berdua
terkulai lemas antara tubuh saya masih terjebak
dengan penis.
Setelah sisa-sisa terakhir kesenangan mereda,
saya akan mengundang mereka untuk datang.
Menyeka tubuh saya basah kuyup, aku berjalan
ke kamar mandi. Eh .. mereka diikuti dan
bergabung dengan mandi. Akhirnya kuiyakan
saja deh supaya mereka senang. Aku hanya
duduk di sana, mereka siram, gosok, dan tentu
saja menyabuniku membelai dirinya. Alat kelamin
dan payudara bagian yang paling panjang
mereka sampai aku menyindir sabuni
"Mengapa .. mengapa ada lathered-neraka
menulisnya, kamar mandi untuk membersihkan
ga dong, dingin nih" disambut tawa kami.
Setelah itu, akulah yang mencuci giliran mereka,
saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, saya akan
kembali bekerja di kamar mandi.
Hari itu saya dikerjai terus-menerus oleh mereka
sampai mereka tinggal dan tidur dengan saya di
tempat tidur, spring bed. Sejak itu jika ada partai
seks di vila, mereka selalu diundang untuk istilah-
istilah ini jangan biarkan kebocoran rahasia. Aku
senang karena ada sarana untuk memuaskan
keinginan, mereka dapat merasa senang karena
tubuhku dan teman-teman kuliah saya yang
masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam
kehidupan seks kami, tidak selalu bermain teman-
teman orang yang sama di kampus.


Adult | GO HOME | Exit
1/2013
U-ON

inc Powered by Xtgem.com